Definsi Sederhana Polyrhythm dengan Polymeter
Kali ini kita bakal bahas mengenai Polyrhythm dan Polyrhythm secara sesederhana mungkin. Apa saja persamaannya, dan apa perbedaannya. Kita mulai dari yang pertama…
Sebelumnya, kalau lo baru di sini… sama dong! Gw juga baru, silahkan baca artikel ini kalau mau tahu kenapa gw bisa ada di sini.
Definisi Sederhana Polyrhythm
Polyrhythm berarti memainkan nilai nada yang berbeda ke dalam satu bar yang sama. Misalnya gitar yang memainkan nada 6 nada 1/4 mengiringi bass yang memainkan 4 nada 1/4.
Contoh Polyrhythm
Menggunakan nada 6 nada 1/4 mengiringi bass yang memainkan 4 nada 1/4, maka akan terlihat seperti ini di dalam meter 4/4:
- 6 nada 1/4: 1-2-3-4-5-6|1-2-3-4-5-6|1-2-3-4-5-6|1-2-3-4-5-6
- 4 nada 1/4: 1 – 2 – 3 – 4 |1 – 2 – 3 – 4|1 – 2 – 3 – 4 |1 – 2 – 3 – 4
Dari contoh di atas, kita bisa lihat bahwa aksentuasi ada di nada pertama dari tiap bar, yaitu 1 yang dibold.
Gw sedikit menyinggung mengenai hal tadi di video ini:
Definisi Sederhana Polymeter
Polymeter berarti memainkan jumlah nada yang berbeda tapi memiliki nilai nada yang sama. Misalnya gitar memainkan 5 nada 1/4 mengiringi bass yang memainkan 4 nada 1/4.
Contoh Polymeter
Gw bakal coba tulis dulu contohnya. Semoga tidak malah jadi membingungkan (karena di video gw kasih contoh 6/4 vs 4/4). 👻
Ini adalah Polymeter 5 nada 1/4 dalam meter 4/4 dipadukan dengan 4 nada di bawahnya:
- 5 nada 1/4: 1-2-3-4|5-1-2-3|4-5-1-2|3-4-5-1
- 4 nada 1/4: 1-2-3-4|1-2-3-4|1-2-3-4|1-2-3-4
Ini adalah Polymeter 5 nada 1/4 dalam meter 5/4 dipadukan dengan 4 nada di bawahnya:
- 5 nada 1/4: 1-2-3-4-5|1-2-3-4-5|1-2-3-4-5|1-2-3-4-5
- 4 nada 1/4: 1-2-3-4-1|2-3-4-1-2|3-4-1-2-3|4-1-2-3-4
Dari contoh di atas kita bisa lihat bahwa aksentuasi ada di bar pertama (1-2-3-4 yang dibold) dan akan kembali di bar kelima dan setiap 4 bar selanjutnya.
Persamaan dan Perbedaan Keduanya
Keduanya memiliki persamaan, yaitu “menabrakkan” permainan dua instrumen dengan nilai nada atau meter yang berbeda.
Perbedaannya jelas terasa dari aksentuasi keduanya. Polyrhythm cenderung lebih catchy di telinga karena secara intuisi, pendengar awam sekalipun dapat merasakan aksentuasi di bar pertama adalah “normal”.
Belakangan ini pemakaian Polyrhythm jadi populer sejak trend Djent dimulai.
Sekian dulu buat sekarang.
Calon Rocker, out!
7 Replies to “Polyrhythm dan Polymeter: Definisi Sederhana”